Dua Raksasa Kasino Australia Dituntut atas Dugaan Keterlibatan Kasus Penipuan

Dua kasino populer Australia tersandung kasus terkait dugaan keterlibatan penipuan.

Likuidator yang begitu mengejar keuntungan didapatkan secara tidak resmi dari penipu buronan di perusahaan Michael Gu tengah bersiap menuntut operator kasino asal Australia yaitu Star Entertainment dan Crown Resorts dengan nilai mencapai US$45 juta, laporan dari The Sydney Morning Herald.

Gu mengaku menjadi pengembang properti kelas atas yang namanya begitu populer serta terkenal, kemudian ia menghilang di tahun 2020. Memiliki utang ke investor di iProsperity Group sebesar US$245 juta. iProsperity sendiri merupakan permainan utama di inisiatif visa investor signifikan (SIV) Australia sebagai program pemerintah yang menawarkan visa tinggal ke warga negara asing untuk menginvestasikan uang sebesar AU$5 juta ke bisnis domestik.

Siapa sangka hal tersebut termasuk ke dalam bisnis skema Ponzi terbesar di Australia.

Dua Kasino Dituntut, Penipuan Besar-besaran?

Setengah dari US$380 juta dihabiskan Gu, uang tersebut telah dikumpulkan oleh perusahaan untuk berjudi, membeli mobil mewah, dan bahkan pinjaman pribadi dengan nilai fantastis. Gu juga membeli kendaraan mewah seperti dua Lamborghini, McLaren Spider, Rolls Royce Wraith, Audi Q7, dan Ferrari GTB.

Gu minum sebotol anggur yang harganya mencapai $3.000 dan bepergian dengan menggunakan jet pribadinya. Menjelang bangkrutnya perusahaan, Gu dan tangan kanannya yang bernama Harry Huang telah bertaruh sebanyak jutaan dolar di Star Sydney dan Crown Melbourne. Berdasarkan gugatan, ini termasuk ciri dari pencucian uang.

Sejak bangkrutnya iProsperity, likuidator memang sudah menghabiskan selama 4 tahun memeriksa jaringan bizantium yang terdiri atas 64 perusahaan. Di mana perusahaan-perusahaan tersebut masih berkaitan dengan Gu untuk mencari pendapatan. Dari pelacakan yang dilakukan, ada sekitar US$112 juta untuk didapatkan kembali lewat ligitasi perdata. Sedangkan US$45 juta ditautkan ke akun dua operator kasino.

Nama Gu sendiri memang cukup mencolok, apalagi di penyelidikan yang berlangsung tahun 2022 tentang kesesuaian lisensi Star Sydney. Dari penyelidikan yang dilakukan akhirnya menemukan operator tidak patuh terhadap peraturan anti pencucian uang dan dianggap tidak bisa memegang lisensi padahal bukti penipuan semakin nampak.

Gu telah kehilangan US$3,6 juta karena berjudi di Star Sydney dari tahun 2017 lalu hingga seterusnya. Sedangkan Huang telah menyetor US$9,2 juta – US$960.000 usai iProsperity bangkrut.

Ada Hubungan Rahasia

Di sisi lain wakil presiden senior operasi rol tinggi kasino yaitu Mark Walker tetap mempertahankan hubungan jangka panjang dan telihat rahasia dengan penipu tersebut, ungkap pengajuan.

Bahkan di tahun 2018 lalu, Gu telah menawarkan Walker pekerjaan dengan gaji US$412.000 untuk menjalankan kasino Canberra usai Gu membeli saham pengendali di bisnis terkait senilai $32 juta dari seorang miliarder bernama Tony Fung asal Hong Kong. Namun akhirnya kesepakatan tersebut gagal karena tidak sesuai aturan yang berlaku.

Beberapa waktu kemudian pengadilan federal di negara bagian Victoria telah menyetujui proposal pendanaan untuk gugatan sehingga mengambil uang yang berhubungan dengan Gu dari dua operator kasino tersebut dan juga orang-orang maupun perusahaan lain yang berhubungan dengan kasus penipuan ini. Hingga sekarang keberadaan Gu masih belum diketahui.

Tinggalkan komentar